Kamis, 08 September 2011

Kini Negriku tercinta menjadi Negri "PARUSUHAN"


Jikalau hari ini , atmosfer negri ku tercinta "Parusuhan" penuh sesak bau busuk aroma korupsi, haruskah kita "jerih" dan "lari", sedang kita tahu semua ini juga bagian dari "tanggung jawab" serta "ujian" kita semua dalam mengasah kepekaan hati nurani, saat dihadapkan pada realitas yang semakin hari semakin tak beradab...

"Akankah kita menjadi salah satu bagiannya , atau tetap mampu berdiri tegak diantara hamparan semak belukar "para preman dan perampok" berdasi di Negri Parusuhan yang kita cintai " ...

"Negriku" kini semakin hari semakin tak bertuan dan lagi tak ber"tuhan", "semangat yang digelorakan hanyalah berburu uang dan kekuasaan , apapun cara dan jalannya tak lagi menjadi soal , dari mulai menjual ayat ayat tuhan , hingga menggunakan cara cara preman kampungan, menjadi garda terdepan didalam rangka merampok kue pembangunan.

"Sarung" sebagai penutup aurat, pun jadi "alat" pengumpul hasil jarahan dari "proyek proyek" yang telah dicincang bak sapi dipenjagalan..

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, bukan lagi representasi dari Anggaran pemenuhan kebutuhan "rakyat", tapi lebih pada "pundi pundi emas" yang siap dijadikan bancaka'an segelintir orang, sebab akibat "hutang piutang" janji politik sebuah suksesi Demokrasi "Jual Beli".

Manusia manusia pemakan aspal, semen, batu bata, besi dan pasir... bergentayangan dari "pendopo" hingga "pelosok kampung", tak terkecuali trend "jual beli Proyek" sampai dengan "Pelelangan Awu-Awu" jadi ladang bisnis yang cukup menjanjikan bagi para "makelar" tangan kanan, tangan kiri , atas, bawah muka belakang, mereka mereka yang dekat dengan "kekuasaan".

Komunitas Anak Anak Negri yang diharapkan kritis dalam bingkai Idialisme sebagaimana kebanyakan anak muda umumnya , justru banyak yang telah bermetamorfosa menjadi "Lembaga Sekedar Mbengok" karena ujung ujungnya, mereka juga latah dan menjadikan "demo" sebagai ladang penghasil buat beli susu anak dirumah dan membeli "susu segar" diluar rumah.




Disadur dari : http://www.bungjack.co.cc




2 komentar:

  1. Sungguh tragis sekali nasib negriku...
    Dari "Pasaruang" menjadi "Parusuhan"...
    Siapakah yang harus disalahkan???

    BalasHapus
  2. Yang salah ya yang dipenjara mas beroo...!!Klo yg kluyuran di luar ntu meskipun mereka salah,,tetapi mereka muka tetep PD aja...!!Kalo kata mbah ku dulu muka tembok...!!

    BalasHapus

News Pasuruan TIMES